TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat di pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump diam-diam menghadiri pertemuan rahasia bersama petinggi militer Venezuela untuk mendongkel Presiden Nicolas Maduro.
Kabar tersebut disampaikan oleh The New York Times setelah mewancarai 11 pejabat Amerika Serikat baik yang aktif maupun sudah pensiun. "Informasi itu juga disampaikan oleh bekas komandan militer yang tak bersedia disebutkan namanya," tulis Intel News, Senin 10 September 2018.
Baca: Pejabat Amerika Terlibat Pembicaraan Kudeta di Venezuela
Tentara Venezuela berlarian saat terjadi serangan drone dalam acara yang turut dihadiri oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela, Sabtu, 4 Agustus 2018. VENEZUELAN GOVERNMENT TV/Handout via REUTERS TV
Menurut laporan The Times, pertemuan itu tercetus menyusul pernyataan Presiden Trump pada Agustus 2017 yang menyatakan dia tidak mengesampingkan opsi militer untuk memperbaiki situasi d Venezuela. Pernyataan ini disusul terbentuknya tiga kelompok di kalangan militer Venezuela. Ketiga grup tersebut seluruhnya menentang kepemimpinan Maduro sebagaimana disuarakan Gedung Putih.
Salah satu grup mengatakan kepada The Times, untuk memuluskan rencana, mereka menghubungi diplomat di kantor perwakilan Amerika Serikat di sebuah negara Eropa. Sedangkan kelompok lainnya aktif menggelar pertemuan dengan ratusan anggota Pasukan Angkatan Bersenjata Bolivaria Nasional.